21 September, 2010

TANPA DENDAM


بسم الله الرحمن الرحي

Sebagian mereka benar ketika berkata. Ga semua yg kt anggap menjadi bagian kt. Lalu menganggap kembali kt adalah bagian dari mereka. Kadang mereka sungguh2 berarti hingga kt merasa begitu takut ketika tanpa sengaja mereka terluka oleh ucapan yg sebenarnya tiada maksud bagi kt untuk menyakiti. Kita begitu di himpit kekawatiran jangan2 mereka kan meninggalkan kt, krna salah ucap tadi. Sedang mereka tampak santai dengan kegelisahan yg kt alami.

Ga semua sahabat benar menganggap kt sahabat. Ga semua saudara menganggap kt saudara. Dan ga jarang pula kt temui pendekatan ketika ada keinginan dn menjauh setelah mendapatkan.

Silaturahmi bukan lagi hal yg di junjung tinggi {kadang}. Ketika tiap pertemuan laksana halte bus. Berhenti menunggu dn mengendarai laku pergi lagi. Kesetiaan jarang terjaga. Keindahan hanya terasa di awalnya. Semakin di makan waktu semakin menghambar bukannya bertambah kuat.

Itu juga yang sering ku temui. Tentu saja aku ga selalu menyalahkan mereka. Dengan penuh keterbukaan aku menyadari. Pasti banyak kekurangan yang kumiliki sehingga menutupi kelebihan yg tak bisa ku banggakan. Sehingga pula membuat mereka berpaling dariku karenanya. Mereka pergi tanpa beban. Sedang aku terpuruk dalam ketersiksaan. Begitu saja sgala pengorbanan terlupakan.

Di saat tertentu aku memantau mereka dr jauh. Dngan bertanya dari teman ke teman akan keadaan mereka. Di saat lain aku begitu capek, akhrnya hanya berkata "kenapa harus merasa kehilangan sedang mereka tiada menyesal meninggalkanku". Kadang sambil menetes airmata ku bersujud bermohon keringanan beban di dada akan kerinduanku pada mereka.

Waktu mengajari hati untuk ikhlas dn sabar. Tak terpikir lagi itu ujian atau hukuman atau mungkin kecemburuan Tuhan, yg aku telah membiarkan mereka menguasai hatiku sehingga pikiranku benar2 tertunduk pada mereka. Tuhan cemburu hingga menjauhkanku dari mereka. Tuhan cemburu akan terlenaku yg kadang melalaikanku dariNya karena kehadiran mereka.


Ya sudahlah. Tiap luka insya Allah kan sembuh. Tentu saja dngan membutuhkan waktu. Dn keadaan kan kembali seperti semula. Tak perlu kiranya memanjakan kecewa. Menjadikan racun di jiwa dn menambahi kesedihan. Tiada manfaat meratapi dari yg bukan di jodohkan. Rotasi kehidupan ya begitu adanya. Datang dn pergi. Hilangkan keterlenaan dalam tangisan. Masih banyak hal yg mesti kt pikirkan. Kita jaga. Ataupun kita usahakan. Di pikir lagi kehadiran mereka ga selalu menjamin kebahagiaan/keselamatn kt nantinya.
Bersedih sewajarnya kemudian bangkit lagi menantang hari esok semga mendapat yg lebih baik.

Dalam tiap sholat tak lupa ku selipkan doa, Semoga Tuhan menjagamu wahai teman2ku di manapun kalian berada.. Kutitipkan pada Ar-Rahman Yang Maha Kuasa, cintaku pada kalian. Yg semoga dengan ketulusan cinta itu. Ar-Rahiim menyatukan kembali persodaraan dalam keadaan yang istimewa.

Maka bismillah ku tegarkan kembali asa ini.. Aku kan melangkah demi diriku. Seiring waktu selalu belajar menjdi semakin baik demi diriku pula. Dan akhirnya ......

الحمد الله رب العلمين

Tidak ada komentar:

Posting Komentar